Gelombang Kejahatan Kripto di Prancis: Apa yang Terjadi?
Sejak awal 2025, Prancis menghadapi peningkatan dramatis dalam kasus penculikan yang menargetkan individu terkait mata uang kripto.
Tiga insiden dilaporkan dalam kurun waktu lima bulan, jauh lebih tinggi dibandingkan hanya satu kasus pada 2019.
-
Januari 2025: Pendiri bersama Ledger, David Balland, diculik dari rumahnya. Ia selamat, namun mengalami luka serius dengan kehilangan satu jari.
-
Awal Mei 2025: Ayah seorang pengusaha kripto disandera selama 48 jam sebelum akhirnya dibebaskan oleh pihak berwenang.
-
Akhir Mei 2025: Upaya penculikan terhadap putri dan cucu seorang CEO bursa kripto terjadi di tengah hari di Paris.
Harga Bitcoin sebagai Pemicu
Menurut data yang kami kutip dari media Beincrypto, kenaikan harga Bitcoin memiliki korelasi erat dengan peningkatan serangan fisik terhadap pemilik aset kripto.
Dari hanya satu kasus penculikan global pada 2019, jumlahnya melonjak menjadi 13 kasus hingga awal 2025. Pelaku kejahatan tampaknya beralih dari metode digital seperti peretasan ke ancaman fisik yang lebih langsung.
Penegakan Hukum dan Penangkapan
Pihak berwenang berhasil menangkap Badiss Mohamed Amide Bajjou, otak di balik beberapa kasus penculikan, di Tangier, Maroko, bersama 25 tersangka lainnya.
Bajjou diduga mengatur serangan, termasuk kasus Balland, meski jaringannya masih berpotensi aktif.
- Prenetics Berinvestasi di Bitcoin Bersama David Beckham
- Cadangan Bitcoin Makin Menipis: Pasokan Bitcoin di Bursa Kian Menyusut
- Tether Keluarkan US$1 Miliar USDT di Jaringan Tron: Apa Dampaknya?
- Bitcoin Meroket ke US$105.000: Ketegangan Hormuz dan Ancaman Inflasi
- B3 Brasil Rilis Kontrak Futures Ethereum dan Solana Berdenominasi Dolar AS
Langkah Pemerintah
Pemerintah Prancis merespons dengan cepat melalui:
-
Program Keamanan Khusus: Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau meluncurkan pelatihan keamanan untuk aparat dan perlindungan bagi tokoh kripto.
-
Satuan Tugas Gabungan: Kolaborasi dengan otoritas kripto dan penegak hukum untuk berbagi informasi guna mencegah ancaman lebih lanjut.
Menjaga Privasi Online dan Offline
Pelaku kripto disarankan untuk:
-
Menghindari berbagi informasi sensitif seperti saldo dompet atau aktivitas transaksi di media sosial.
-
Menggunakan nama samaran dalam interaksi publik untuk menyembunyikan keterkaitan dengan aset kripto.
-
Nonaktifkan fitur pelacakan lokasi di media sosial dan perangkat.
-
Pastikan pengaturan privasi akun media sosial diatur ketat untuk mencegah pelacakan.
-
Gunakan alamat berbeda untuk aktivitas publik dan transaksi keuangan.
-
Hindari konten yang dapat menarik perhatian kriminal, seperti wawancara yang membahas kekayaan kripto secara terbuka.
Upaya Binance dan CertiK
Menurut Binance dan CertiK, peningkatan penculikan merupakan hasil dari pertahanan digital yang semakin kuat, mendorong pelaku kejahatan untuk menggunakan taktik fisik.
Analisis forensik serta prosedur KYC/AML menjadi kunci untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dan mendukung penyelidikan hukum.
Regulasi yang Diperketat
Larangan terhadap koin privasi dan penerapan data AML meningkatkan transparansi, tetapi juga membuat pelaku kripto lebih rentan menjadi target.
Kemajuan dalam Penegakan Hukum
Penangkapan tersangka dan kerja sama internasional antara Prancis, Maroko, dan Interpol menunjukkan langkah positif dalam menangani kejahatan kripto. Namun, ancaman serupa masih mungkin muncul seiring kompleksitas tren global.
Meskipun satu jaringan telah digagalkan, potensi kejahatan serupa tetap ada, didorong oleh faktor ekonomi dan celah keamanan fisik.