Setelah Bertahun-tahun Mengkritik Bitcoin, Vanguard Jadi Pendukung Terbesar Strategy
Dengan posisi senilai $9 miliar di proxy bitcoin Strategy Inc.—yang dipimpin Michael Saylor—rumah investasi Vanguard mengguncang pasar, menyingkap kontradiksi mencolok antara retorika anti-kripto mereka dan kepemilikan nyata.
Poin Penting:
ShowVanguard Jadi Pemegang Saham Terbesar Strategy Meski Skeptis terhadap Kripto
Surat resmi institusional dan realita portofolio kini berjalan berlawanan saat manajer pasif besar menepi dari pandangan publik mereka.
Vanguard Group—salah satu pengelola aset terbesar di dunia—sekarang menjadi pemegang saham utama di Strategy Inc. (MicroStrategy), perusahaan yang erat kaitannya dengan advokasi bitcoin.
Meski bertahun-tahun menyebut kripto sebagai spekulatif dan tanpa nilai intrinsik, Vanguard memegang lebih dari 20 juta saham MSTR—sekitar $9,26 miliar eksposur—di berbagai dana indeks dan dana aktif.
Posisi ini muncul terutama karena mandat indeks pasif, bukan investasi kripto sengaja, namun memperlihatkan jurang yang dalam antara sikap publik Vanguard dan alokasi riilnya.
Eksekutif senior, termasuk CIO Duncan Burns, berkali-kali menyebut bitcoin volatil dan tanpa dukungan fundamental, dan CEO Salim Ramji menegaskan pada Agustus 2024 bahwa Vanguard akan menolak ETF kripto, memilih “inovasi berfokus klien, bukan meniru rival.”
Kesenjangan ini menuai kecaman. Pada 14 Juli, Matthew Sigel dari VanEck bercuit di X:
“Vanguard: Bitcoin belum matang dan tak ada nilainya. Juga Vanguard: Membeli 20 juta saham MSTR, jadi pendukung terbesar bull bitcoin. Mengindeks ke $9 miliar dari apa yang Anda olok-olok bukan strategi. Itu demensia institusional.”
Kesimpulan Akhir
Kepemilikan besar Vanguard di MicroStrategy menunjukkan bagaimana mandat pasif bisa memaksa perusahaan besar masuk ke aset yang mereka sindir secara terbuka, mengekspos ketegangan antara kepemilikan berbasis indeks dan skeptisisme vokal.