5 Pola Candlestick Bearish Untuk Trading Crypto
Analisis teknikal tetap menjadi salah satu alat terbaik untuk menganalisis tren pasar dan aksi harga—dan hal yang sama berlaku untuk pasar crypto saat ini. Bagi para trader, memiliki pemahaman yang kuat mengenai pola candlestick bearish sangat penting.
Poin Penting:
ShowTrading Crypto dengan Pola Candlestick Bearish
Penggunaan pola candlestick dalam trading bermula pada abad ke-18 ketika para pedagang beras di Jepang pertama kali mengembangkan metode analisis teknikal ini.
Saat ini, pola-pola tersebut tetap menjadi alat penting bagi trader cryptocurrency yang ingin mengidentifikasi potensi pembalikan pasar serta menentukan titik entry dan exit yang optimal.
Artikel ini mengulas lima pola candlestick bearish paling signifikan dalam trading cryptocurrency, beserta strategi trading mendetail dan contoh historis tentang efektivitasnya.
1. Pola Bearish Engulfing
Pola Bearish Engulfing terdiri dari candle bullish kecil yang diikuti oleh candle bearish besar yang sepenuhnya “menelan” badan candle sebelumnya.
Aksi engulfing ini secara visual menggambarkan bagaimana tekanan jual telah mengalahkan minat beli, menandakan bahwa momentum bullish telah memudar dan potensi pembalikan sudah dekat.
Strategi Trading dengan Pola Bearish Engulfing
Untuk trading pola ini secara efektif:
- Titik Entry: Masuk posisi short pada pembukaan candle setelah pola engulfing selesai, pastikan bahwa candle tersebut berkonfirmasi bearish. Konfirmasi ini sangat penting untuk menghindari sinyal palsu.
- Penempatan Stop-Loss: Tempatkan stop-loss order Anda di atas titik tertinggi dari candle engulfing, karena level tersebut merupakan puncak terakhir yang tidak dapat ditembus oleh para penjual.
- Strategi Exit: Tetapkan target profit pada level support signifikan terdekat. Ini bisa berupa level resistance yang telah berubah menjadi support atau level support teknikal lainnya yang teridentifikasi pada grafik.
Contoh Historis Bitcoin dengan Pola Bearish Engulfing
Salah satu contoh mencolok dari pola ini muncul pada aksi harga Bitcoin pada Desember 2024.
Pada tanggal 19 Desember, harga Bitcoin sempat menguji level $99.047 dan secara singkat jatuh di bawah level psikologis $100.000 untuk pertama kalinya sejak 13 Desember.
Pola bearish engulfing mulai terbentuk pada grafik mingguan Bitcoin selama periode ini, menimbulkan kekhawatiran di kalangan trader mengenai kemungkinan pergerakan turun.
Pola ini muncul setelah adanya aksi jual pasar yang dipicu oleh pengumuman Federal Reserve AS tentang rencana pemotongan suku bunga pada tahun 2025.
2. Pola Evening Star
Evening Star adalah formasi tiga candlestick yang menandakan berakhirnya tren naik dan potensi pembalikan ke arah bearish.
Pola ini sangat berpengaruh dalam memprediksi puncak pasar. Evening Star terdiri atas:
- Sebuah candle bullish besar yang menunjukkan tekanan beli yang kuat
- Sebuah candle kecil yang menunjukkan ketidakpastian (sering kali berupa doji atau candle dengan badan kecil) yang mengalami gap up, menggambarkan keraguan pasar
- Sebuah candle bearish besar yang ditutup di bawah titik tengah candle pertama, sehingga mengonfirmasi pembalikan tren
Strategi Trading dengan Pola Evening Star
Untuk trading dengan pola ini secara efektif:
- Titik Entry: Masuk posisi short setelah candle ketiga selesai, sehingga mengonfirmasi formasi pola. Titik entry ideal adalah pada pembukaan candle setelah pola tersebut.
- Penempatan Stop-Loss: Tempatkan stop-loss di atas “star” (candle tengah) dan di atas level resistance yang terbentuk dari pola tersebut.
- Strategi Exit: Targetkan level support signifikan berikutnya atau gunakan alat analisis teknikal seperti Fibonacci retracement untuk menentukan target harga potensial.
Contoh Historis Ethereum dengan Pola Evening Star
Pada grafik M30 Ethereum, pola Evening Star muncul di puncak lokal sebesar $3.436,50, yang disertai dengan pola pembalikan bearish lain—sebuah shooting star.
Sinyal gabungan ini memberikan indikasi yang kuat akan pembalikan harga dan menawarkan peluang bagi trader untuk membuka posisi short.
Dalam contoh lain, pola Evening Star terbentuk pada Ethereum di level $3.321,14 selama fase konsolidasi, setelah para pembeli gagal menembus resistance tersebut, memberikan peluang short sebelum harga turun lebih jauh.
3. Pola Three Black Crows
Pola ini terdiri dari tiga candlestick merah (bearish) berturut-turut dengan bayangan yang relatif pendek.
Setiap candle membuka di dalam badan candle sebelumnya dan menutup pada level yang lebih rendah, menunjukkan peningkatan tekanan jual secara konsisten selama tiga sesi trading.
Setelah pola ini selesai terbentuk, harga aset biasanya telah turun cukup signifikan dibandingkan dengan level awalnya.
Strategi Trading dengan Pola Three Black Crows
Untuk trading pola Three Black Crows secara efektif:
- Titik Entry: Masuk posisi short setelah candle bearish ketiga mengonfirmasi formasi pola. Beberapa trader memilih untuk menunggu terjadinya retracement kecil sebelum masuk untuk menghindari penjualan pada kondisi oversold.
- Penempatan Stop-Loss: Tempatkan stop-loss di atas titik tertinggi candle pertama (candle pertama dari pola) untuk melindungi dari potensi false breakout.
- Strategi Exit: Tetapkan target di level support sebelumnya atau gunakan indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) untuk menentukan kondisi overbought yang memungkinkan pengambilan profit.
4. Pola Bearish Harami
Bearish Harami adalah pola pembalikan dua candle yang menandakan potensi pergeseran momentum dari bullish ke bearish. Pola ini terdiri atas dua candle:
- Sebuah candle hijau (bullish) besar dengan rentang aksi harga yang lebar
- Sebuah candle merah (bearish) kecil yang badannya sepenuhnya berada di dalam badan candle sebelumnya
Faktor kunci di sini adalah bahwa candle merah yang lebih kecil tidak boleh melebihi sebagian besar “real body” dari candle hijau sebelumnya.
Pola ini menunjukkan bahwa setelah pergerakan bullish yang kuat, momentum beli mulai melemah, sehingga tekanan jual mulai mendominasi.
Strategi Trading dengan Pola Bearish Harami
Untuk trading pola Bearish Harami:
- Titik Entry: Masuk posisi short setelah pola dikonfirmasi, biasanya pada candle berikutnya setelah Harami selesai. Konfirmasi bisa berupa candle bearish yang muncul setelah pola atau penembusan di bawah level terendah pola.
- Penempatan Stop-Loss: Tempatkan stop-loss di atas titik tertinggi candle bullish pertama untuk mengantisipasi sinyal palsu.
- Strategi Exit: Targetkan level support sebelumnya atau gunakan alat analisis teknikal seperti Fibonacci retracement untuk menentukan target harga potensial.
5. Pola Dark Cloud Cover
Dark Cloud Cover adalah pola pembalikan bearish yang sangat efektif untuk trading jangka pendek dan kerap digunakan oleh trader cryptocurrency. Pola dua candle ini terdiri atas:
- Sebuah candle bullish yang menunjukkan momentum naik yang kuat
- Sebuah candle bearish yang dibuka di atas penutupan hari sebelumnya namun ditutup di bawah titik tengah candle bullish
Pola ini menunjukkan bahwa meskipun para pembeli berusaha mendorong harga naik (terlihat dari gap up pada pembukaan), akhirnya para penjual mengambil alih dengan menutup harga jauh lebih rendah, yang mengindikasikan potensi pembalikan tren.
Strategi Trading Pola Dark Cloud Cover
Untuk trading dengan pola ini secara efektif:
- Titik Entry: Masuk posisi short setelah candle bearish kedua selesai dan mengonfirmasi pola. Beberapa trader menunggu candle berikutnya yang terbuka di bawah penutupan candle bearish untuk konfirmasi tambahan.
- Penempatan Stop-Loss: Tempatkan stop-loss di atas titik tertinggi candle kedua, untuk membatasi kerugian jika pembalikan tidak terjadi.
- Strategi Exit: Targetkan level support sebelumnya atau gunakan rasio risk-reward (misalnya 1:2 atau 1:3) untuk menentukan level take-profit.
Kesimpulan
Pola-pola utama seperti Bearish Engulfing, Evening Star, Three Black Crows, Bearish Harami, dan Dark Cloud Cover masing-masing memberikan sinyal potensi pergeseran ke bawah ketika diinterpretasikan dengan benar.
Contoh historis pada Bitcoin dan Ethereum menunjukkan bahwa pola-pola ini dapat sejalan dengan pembalikan harga yang signifikan.
Namun, untuk mendapatkan akurasi yang lebih baik, trader hendaknya menggunakan pola-pola ini bersamaan dengan indikator teknikal lainnya, data volume, serta konteks pasar yang lebih luas.
Memahami pola candlestick bearish merupakan langkah praktis dalam membangun strategi trading yang solid dengan manajemen risiko yang efektif, sekaligus mampu beradaptasi dengan volatilitas pasar.