Apakah Bitcoin Masih Menjanjikan di 2025? Analis Terpecah dalam Prediksi
Analis kripto ternama, Willy Woo, memprediksi bahwa laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) Bitcoin akan melandai, stabil di angka sekitar 8% dalam jangka panjang.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan puncaknya di 2017 dengan CAGR di atas 100%, yang kemudian turun ke kisaran 30–40% pasca-2020.
Perlambatan ini disebabkan oleh meningkatnya keterlibatan institusi dan perubahan dinamika ekonomi global.
Pandangan Optimistis: Lonjakan Harga Masih Mungkin
Di sisi lain, berdasarkan informasi yang kami kutip dari media Beincrypto, sejumlah analis tetap yakin akan potensi Bitcoin.
Fred Krueger menyoroti kenaikan harga Bitcoin yang mencengangkan, melonjak tujuh kali lipat sejak Desember 2022 hingga mencapai sekitar US$103.000 pada Mei 2025.
Sementara itu, Arthur Hayes lebih berani, memproyeksikan harga Bitcoin bisa menembus US$250.000 hingga US$1 juta pada 2028, didorong oleh momentum pasar dan adopsi yang semakin luas.
Faktor Pendorong: Likuiditas Global dan Minat Institusional
Sejumlah analis menilai bahwa lonjakan likuiditas global dan minat institusional menjadi katalis utama kenaikan harga Bitcoin.
Di tengah utang global yang terus membengkak, pemerintah cenderung meningkatkan pasokan uang, yang dapat mengalir ke aset kripto seperti Bitcoin, mendorong nilai pasarnya lebih tinggi.
Kesimpulan: Peluang Masih Terbuka, Namun Penuh Risiko
Meski pertumbuhan tahunan Bitcoin diperkirakan melambat, peluang keuntungan tetap ada, terutama dengan dukungan likuiditas global dan adopsi institusional.
Namun, investor diimbau untuk waspada terhadap volatilitas pasar dan melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi.
