10 Altcoin yang Harganya Sering Ikut Bitcoin

Bitcoin udah kayak Raja di kerajaan kripto—kalau dia gerak, semua ikut sibuk. Banyak altcoin alias “koin alternatif” yang kayak punya hubungan batin sama Bitcoin.

Jadi tiap Bitcoin naik, mereka juga ikut naik. Turun? Ikut lesu. Korelasi ini bisa jadi alat bantu yang super berguna buat kamu yang lagi nyusun strategi investasi, entah itu mau diversifikasi atau bikin benteng pertahanan (hedging).

Poin-Poin Penting yang Perlu Kamu Tahu

Hide
  • Ethereum (ETH) duduk manis di puncak dengan korelasi rata-rata +0,92 terhadap Bitcoin—artinya hampir kayak bayangan.

  • Litecoin (LTC) dan Ripple (XRP) juga solid, masing-masing di +0,87 dan +0,72.

  • Altcoin Layer-1 kayak SUI, TRON (TRX), dan Stellar (XLM) nempel banget waktu bull run.

  • Token DeFi dan smart contract kayak Chainlink (LINK) dan BNB juga ngebuntutin Bitcoin dengan korelasi bulanan +0,78 dan +0,76.

  • Cardano (ADA) dan Polkadot (DOT) korelasinya memang sedikit lebih longgar, tapi tetap signifikan.

Nah, berikut ini 10 altcoin yang secara historis paling ‘setia’ dan nempel terus sama gerakan harga Bitcoin.


1. Ethereum (ETH): Partner Setia yang Nggak Pernah Jauh

Ethereum bisa dibilang adalah “shadow” Bitcoin. Dalam banyak periode analisis—terutama yang 60 hari—ETH punya korelasi sekitar +0,92.

Ini berarti kalau Bitcoin gerak ke kanan, ETH pun meluncur ke arah yang sama, nyaris bareng. Ini nggak cuma karena ETH adalah altcoin paling besar kedua, tapi juga karena fungsinya yang vital di dunia kripto: jadi rumahnya DeFi, NFT, dApps, dan smart contract.

Intinya, ETH bukan cuma ‘pengikut’, tapi dia juga punya pengaruh gede yang bikin dia nempel banget sama alur besar pasar.


2. Litecoin (LTC) & Ripple (XRP): Duo Legendaris yang Masih Ngehits

LTC sering dijuluki “peraknya” Bitcoin—karena dari awal memang diciptakan buat jadi versi ringan dari BTC. Korelasinya kuat di angka +0,87, dan XRP juga lumayan rapet di +0,72.

Kedua koin ini udah malang melintang di industri kripto sejak lama. Mereka biasanya ikut angkat suara kalau Bitcoin lagi trending.

Banyak trader masih pakai LTC dan XRP buat dapet exposure mirip BTC, tapi di aset yang lebih murah dan liquid.


3. Layer-1 & Token DeFi: Chainlink, Binance Coin, dan Pendatang Baru SUI

Di dunia smart contract dan DeFi, Chainlink (LINK) dan Binance Coin (BNB) punya posisi istimewa. Keduanya ikut terangkat kalau BTC lagi naik daun.

LINK punya korelasi +0,78, dan BNB di +0,76.

Keduanya sama-sama penting di ekosistem DeFi—LINK ngasih data oracle yang bikin smart contract ‘melek data’, sedangkan BNB jadi bahan bakar transaksi di jaringan Binance Smart Chain (BSC).

Nah, SUI, yang bisa dibilang pendatang baru dari kalangan Layer-1, juga terbukti ikutan naik waktu BTC bullish.

Meskipun belum ada angka pastinya, performa korelasinya termasuk tinggi. Ini jadi sinyal kalau SUI udah berhasil dapet tempat di ekosistem dan dipercaya oleh pasar.


4. TRON (TRX) & Stellar (XLM): Rajin Ngikut, Apalagi Waktu Bullish

Kalau kamu suka proyek yang fokus di pembayaran lintas batas dan efisiensi transaksi, TRON dan Stellar adalah dua nama besar.

Waktu pasar kripto lagi rame—alias dalam fase bullish—TRX dan XLM sering banget terlihat naik bareng Bitcoin.

Meskipun data korelasinya nggak dikasih dalam bentuk angka pasti, disebutkan bahwa keduanya punya keterikatan yang kuat selama masa-masa hype.

Ini karena mereka beroperasi di sektor yang responsif terhadap sentimen pasar luas.


5. Cardano (ADA) & Polkadot (DOT): Masih Nyambung Tapi Nggak Seketat yang Lain

Cardano dan Polkadot adalah dua proyek blockchain yang lebih akademik dan teknikal. Mereka punya korelasi positif yang tetap signifikan, meskipun nggak setinggi ETH atau LTC.

Cardano (ADA) di angka +0,79, sedangkan Polkadot (DOT) di +0,63.

Meskipun lebih “kalem” dalam merespons gejolak harga BTC, tetap aja dua koin ini cukup andal buat kamu yang pengen diversifikasi sambil tetap dalam orbit Bitcoin.


Daftar Korelasi Lengkap: Siapa Nempel Banget Sama Bitcoin?

Altcoin Simbol Korelasi (≈) Sumber
Ethereum ETH 0,92 FP Markets
Litecoin LTC 0,87 FP Markets
Ripple XRP 0,72 FP Markets
Chainlink LINK 0,78 Binance
Binance Coin BNB 0,76 Binance
TRON TRX Tinggi CryptoQuant
Stellar XLM Tinggi CryptoQuant
SUI SUI Tinggi CryptoQuant
Cardano ADA 0,79 Binance
Polkadot DOT 0,63 J. Fin. Economics

Kenapa Korelasi Penting Buat Investor Kripto?

Korelasi ini jadi semacam peta cuaca buat pasar kripto. Kalau kamu tahu siapa aja yang geraknya bareng Bitcoin, kamu bisa:

  • Nge-ride momentum: waktu BTC naik, kamu bisa prediksi altcoin yang kemungkinan ikut naik.

  • Nge-rem risiko: kalau kamu paham korelasi negatif atau rendah, kamu bisa pakai altcoin tertentu buat jadi “penyeimbang” portfolio.

  • Nyusun strategi trading jangka pendek: kamu bisa pakai data korelasi buat ngambil posisi cepat sesuai tren pasar.

  • Analisis makro pasar: kalau korelasi mulai berubah, bisa jadi sinyal awal perubahan sentimen pasar.

Tapi ya, jangan terlalu terlena juga. Korelasi itu dinamis, bisa berubah seiring waktu. Faktor kayak regulasi, adopsi teknologi, konflik geopolitik, atau upgrade jaringan bisa bikin arah harga altcoin jadi gak sejalan lagi sama Bitcoin.


Penutup: Korelasi Itu Cuma Salah Satu Alat—Bukan Ramalan Gaib

Mengetahui altcoin mana yang geraknya bareng Bitcoin memang powerful. Tapi bukan berarti kamu harus bergantung sepenuhnya sama data korelasi buat ambil keputusan.

Pasar kripto tuh penuh kejutan. Hari ini bisa korelasi tinggi, besok bisa lepas arah.

Jadi, tetap bijak. Kombinasikan analisis korelasi ini dengan faktor lain kayak fundamental proyek, volume transaksi, roadmap pengembangan, dan tentunya manajemen risiko yang kuat.

Korelasi bukan jaminan untung, tapi bisa banget jadi kompas yang bantu kamu navigasi dunia kripto yang luas dan dinamis.


Frequently Asked Questions (FAQs)

Mengapa altcoin cenderung berkorelasi dengan Bitcoin?

Bitcoin sering kali memimpin sentimen pasar kripto. Saat BTC naik atau turun, banyak investor melakukan rebalancing portofolio, sehingga altcoin ikut bergerak.

Apakah korelasi altcoin dengan Bitcoin selalu stabil?

Tidak; korelasi dapat berubah tergantung fase siklus pasar dan berita spesifik proyek. Contohnya, pasca-upgrade Ethereum, korelasinya sempat melonggar sementara.

Bisakah altcoin melepas diri dari korelasi Bitcoin?

Ya. Proyek dengan fundamental unik dan adopsi spesifik kadang memicu pergerakan independen, terutama saat ada katalis on-chain utama atau partnership besar.

Bagaimana memanfaatkan korelasi dalam strategi trading?

Trader dapat menggunakan korelasi untuk hedging: misal long BTC dan short altcoin saat korelasi meningkat, atau sebaliknya saat korelasi menurun.

Apa risiko utama bergantung pada korelasi?

Risiko utama adalah false signal: korelasi tinggi tidak menjamin arah selalu sama—pasar kripto tetap rentan volatilitas ekstrim dan berita tak terduga.

Similar Posts