Bitcoin Cetak Rekor ATH Baru
Bitcoin kembali menorehkan rekor harga tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) dengan mencapai level sekitar US$109.000 pada 21 Mei 2025, mengakhiri penantian selama hampir empat bulan.
Apa Artinya Bagi Pelaku Pasar?
Berdasarkan informasi yang kami kutip dari media Beincrypto, momen ini memicu sinyal bahwa kelanjutan reli masih terbuka lebar.
Namun, muncul pula potensi investor mulai mengambil keuntungan (profit-taking).
Meskipun demikian, data historis menunjukkan aliran dana ke bursa (exchange) relatif minim pasca-ATH Januari 2025, menandakan banyak investor memilih untuk hold daripada menjual.
Aksi Profit-Taking?
Pergerakan harga sebelumnya menunjukkan bahwa setelah mencetak ATH, Bitcoin pernah mengalami koreksi hingga sekitar US$74.500 dalam tiga bulan berikutnya.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan: apakah pola serupa akan terjadi kali ini?
- 5 Platform Terbaik untuk Investasi Ethereum: Panduan Lengkap 2025
- Performa Biaya Tertinggi dari IBIT
- Coinbase Digugat oleh Oregon atas Penjualan Sekuritas Tak Terdaftar
- Satoshi Nakamoto, Dengan Kekayaan Bitcoin Senilai $129 Miliar, Menggeser Michael Dell Sebagai Orang Terkaya Ke-11 Di Dunia
- Bitcoin Rekor Baru $118.000, Likuidasikan Lebih dari $1 Miliar Posisi Short
Pandangan Bullish dari Standard Chartered
Standard Chartered tetap optimis terhadap perjalanan Bitcoin. Geoff Kendrick, Kepala Riset Aset Digital, memperkirakan BTC bisa tembus US$500.000 sebelum akhir periode kedua pemerintahan Trump — seiring volatilitas yang mulai stabil.
Kendrick menyebut strategi alokasi portofolio investor saat ini masih underweight BTC, dan bakal berangsur berubah seiring lebih banyak investor mengakses aset ini dan volatilitas mereda.
Kesimpulan
Bitcoin baru saja mencatat ATH di kisaran US$109.000. Sentimen bullish masih kuat, namun kewaspadaan tetap diperlukan karena potensi koreksi.
Sementara itu, pandangan lembaga seperti Standard Chartered memberikan dukungan tambahan terhadap prospek jangka panjang.
