7 Momen Emas Beli Solana: Kalender Cuan Setahun!
Kalau kamu udah lama ngikutin pasar crypto, pasti sadar deh: beberapa koin tuh kayak punya “jadwal” sendiri soal kapan mereka perform maksimal. Nah, Solana (SOL) adalah salah satu yang kelihatan banget polanya.
Bukan cuma naik turun sembarangan, tapi SOL punya kecenderungan (alias seasonality) buat bersinar di bulan-bulan tertentu—dan sebaliknya, juga bisa keok di waktu lain.
Data dari Aiolux (sampai Juli 2025) ngebuktiin kalau dengan sedikit “ngintip kalender,” kamu bisa nyusun strategi yang lebih tajam.
Poin-Poin Penting Yang Tidak Boleh Dilewatkan
Hide-
Januari: Rata-rata +22.7% per bulan, positif 60% dari tahun ke tahun
-
Maret: Rata-rata –15.9% namun median +22.0%, sering rebound setelah koreksi
-
April: Rata-rata +18.5%, peluang di tengah konsolidasi pasar
-
Juli: Rata-rata +5.4%, frekuensi 100% bulan positif
-
Agustus: Rata-rata +67.8%, performa terbaik sepanjang tahun
-
Oktober: Rata-rata +17.0%, momentum bullish Q4
-
November: Rata-rata +13.9%, sering diikuti reli akhir tahun
Bukan cuma nebak-nebak atau FOMO doang, tapi berdasarkan angka beneran: return rata-rata bulanan, frekuensi bulan positif, median return, sampai batas bawah dan atas pergerakan harga.
Januari: Awal Tahun, Awal Harapan
Januari emang selalu punya vibe segar, nggak cuma buat bikin resolusi, tapi juga buat ngegas di market. Rata-rata return SOL di bulan ini sebesar +22.7%, dan 60% dari 5 tahun terakhir ditutup hijau. Ini bukan kebetulan semata.
Kenapa bisa naik? Ada fenomena yang disebut institutional repositioning, di mana investor gede-gedean kayak hedge fund dan VC mulai atur ulang portofolionya.
Nah, mereka sering banget ngelirik crypto di awal tahun buat diversify aset. Alhasil, arus modal masuk naik, dan SOL pun terdongkrak.
Buat kamu yang mau cari posisi masuk, Januari bisa jadi opsi yang kuat. Tapi jangan asal FOMO ya—tetap pastikan tren volume dan support levelnya solid sebelum masuk.
Maret: Bulan Penuh Drama, Tapi Ada Peluang Emas
Maret mungkin terdengar kayak mimpi buruk kalau lihat angka rata-rata return-nya: –15.9%. Tapi tunggu dulu, soalnya median return-nya malah positif +22.0%.
Artinya, walaupun beberapa kali anjlok parah, banyak juga momen ketika SOL nge-rebound tajam di akhir bulan.
Seringkali, koreksi besar di awal Maret terjadi karena aksi ambil untung pasca Januari–Februari.
Tapi di minggu-minggu terakhir, rebound bisa dipicu oleh berita positif: mulai dari roadmap update, event besar, sampai airdrop dan staking campaign yang bikin semangat beli muncul lagi.
Kalau kamu suka strategi buy the dip, Maret bisa jadi ladang emas buat nangkap rebound SOL—asal sabar dan sabar baca tren pasar.
April: Menuju Breakout, Diam-diam Menggoda
April sering dianggap bulan “tenang sebelum badai.” Tapi justru di sinilah banyak peluang tersembunyi. SOL punya rata-rata return +18.5%, dengan dorongan utama dari pergerakan proyek DeFi dan rilis upgrade di jaringan Solana.
Kenapa April bisa powerful? Banyak proyek di ekosistem Solana justru drop update atau tokenomics baru menjelang akhir Q1.
Jadi, pasar mulai bereaksi menjelang Q2. Data dari Analytics Insight juga nuduh April sebagai bulan “entry point” ideal sebelum kemungkinan lonjakan besar di kuartal berikutnya.
Jadi buat kamu yang lebih suka strategi swing trade, April bisa jadi momen akumulasi yang cakep. Cari area konsolidasi yang kuat, lalu siapkan amunisi.
Juli: Stabil Tapi Tetap Cuan
Musim panas biasanya diwarnai dengan volume yang lebih rendah, karena investor global banyak yang lagi vacay mode.
Tapi anehnya, sejak 2020, 100% bulan Juli selalu ditutup positif buat SOL. Rata-ratanya emang cuma +5.4%, tapi tetap jadi sinyal bullish.
Kenapa bisa gitu? Salah satu alasannya karena volatilitas global cenderung turun, bikin SOL lebih stabil dan nggak banyak drama. Ini bagus buat kamu yang suka setup low risk, karena pasar cenderung lebih predictable.
Buat investor jangka menengah, Juli bisa jadi titik akumulasi sebelum masuk ke bulan-bulan panas berikutnya seperti Agustus dan Oktober.
Agustus: Raja Return, Si Pemecah Rekor
Kalau bicara soal performa tertinggi, Agustus adalah juaranya. Rata-rata return-nya gila banget: +67.8%!
Tapi anehnya, frekuensi bulan positifnya cuma 40%, dan median return-nya malah –19.6%. Artinya? Agustus adalah bulan yang ekstrem: bisa bikin kaya, tapi juga bisa nyungsep kalau salah posisi.
Biasanya, lonjakan di bulan ini dipicu oleh rilis laporan kuartalan proyek-proyek DeFi, peluncuran mainnet baru, atau listing token-token baru yang terintegrasi dengan ekosistem Solana.
Karena event-nya padat, volume transaksi bisa meledak, bikin harga SOL terbang—atau jeblok kalau ekspektasi nggak terpenuhi.
Intinya? Agustus cocok buat trader agresif yang siap ambil risiko tinggi demi potensi cuan besar. Tapi hati-hati, ini bukan bulan buat yang nggak tahan panas.
Oktober: Awal Quarter Baru, Mood Baru
Masuk ke Q4, Oktober jadi titik balik buat banyak aset, termasuk SOL. Rata-rata return-nya +17.0%, dengan frekuensi positif 60%. Banyak investor mulai nge-setup portofolio buat akhir tahun, jadi pasar mulai bergerak aktif lagi.
Momentum dari pasar tradisional juga mulai ngalir ke crypto, terutama menjelang rilis laporan tahunan, potensi regulasi baru, atau adopsi institusional. Oktober sering jadi bulan “pemanasan” sebelum reli akhir tahun.
Kalau kamu ngerasa ketinggalan tren di Q3, Oktober bisa jadi momen ideal buat “comeback” ke pasar.
November: Menuju Reli Natal
November itu ibarat pemanasan sebelum pesta akhir tahun. Dengan rata-rata return +13.9%, median +27.7%, dan frekuensi positif 80%, bulan ini punya karakteristik FOMO banget.
Biasanya, orang-orang mulai agresif masuk karena takut ketinggalan tren menjelang liburan.
Apalagi banyak narasi akhir tahun muncul di sini: mulai dari Black Friday, lonjakan volume e-commerce crypto, hingga “Santa Rally” yang sering juga ngefek ke aset digital.
Kalau market global lagi kondusif, SOL bisa jadi salah satu penerima manfaat terbesar.
Buat kamu yang suka ride the wave, November bisa jadi momen “entry cepat” sebelum Desember yang sering udah overbought.
Rekap: Siapkan Kalender Investasimu
| Bulan | Rata-rata Return | Frekuensi Positif | Median Return |
|---|---|---|---|
| Januari | +22.7% | 60% | +59.7% |
| Maret | –15.9% | 60% | +22.0% |
| April | +18.5% | 50% | +10.0% |
| Juli | +5.4% | 100% | +30.9% |
| Agustus | +67.8% | 40% | –19.6% |
| Oktober | +17.0% | 60% | +10.4% |
| November | +13.9% | 80% | +27.7% |
Data oleh Aiolux, diperbarui hingga Juli 2025
Penutup: Strategi Beli Nggak Harus Buru-Buru
Pola seasonality ini bukan ramalan bintang, tapi data historis yang bisa bantu kamu lebih bijak dalam ambil keputusan.
Memang, masa lalu bukan jaminan masa depan. Tapi ketika kamu tahu di bulan mana SOL punya peluang naik lebih tinggi, kamu bisa rancang strategi beli yang nggak cuma untung-untungan.
Gabungkan insight ini dengan analisis teknikal dan fundamental. Lihat chart, cek volume, perhatikan berita pasar. Jangan cuma masuk karena “katanya bakal naik,” tapi karena kamu tahu kenapa itu masuk akal.
Seasonality adalah senjata tambahan, bukan satu-satunya alat. Tapi kalau dipakai benar, bisa jadi kompas yang bantu kamu navigasi crypto jungle dengan lebih percaya diri.
Frequently Asked Questions (FAQs)
Apakah pola seasonality Solana selalu konsisten?
Tidak mutlak—pola mencerminkan data historis dan dapat berubah seiring evolusi pasar serta faktor eksternal seperti regulasi.
Bagaimana cara memantau jadwal upgrade jaringan Solana?
Rutin ikuti blog resmi Solana Foundation dan akun Twitter mereka—event teknis sering memicu fluktuasi harga.
Apa risiko beli hanya berdasarkan bulan “terbaik”?
Fokus pada satu variabel bisa mengabaikan sentimen pasar, likuiditas, dan kondisi makro, sehingga sebaiknya kombinasikan dengan indikator lain.
Bisakah DCA mengatasi volatilitas SOL?
Dollar-Cost Averaging (DCA) membantu meratakan harga beli dalam jangka panjang, sangat berguna di pasar kripto yang fluktuatif.
Alat apa yang bisa dipakai untuk analisis seasonality lain?
Selain Aiolux, platform seperti Barchart dan TradingView menyediakan seasonal charts dengan fitur kustomisasi lanjutan.
