Penurunan transaksi kripto di indonesia faktor penyebab dan dampaknya, The Decline in Crypto Transactions in Indonesia: Causes and Impacts

Penurunan Transaksi Kripto di Indonesia: Faktor Penyebab dan Dampaknya

Pada Februari 2025, nilai transaksi kripto di Indonesia mengalami penurunan signifikan sebesar 25,61%, dari Rp44,07 triliun pada Januari menjadi Rp32,78 triliun.

Penurunan ini mencerminkan dampak dari berbagai faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pasar kripto nasional.

Kurangnya Sosialisasi dari Regulator dan Pelaku Pasar

Berdasarkan informasi yang kami kutip dari media Beincrypto, setelah peralihan pengawasan industri kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aktivitas sosialisasi kepada masyarakat dianggap berkurang.

Pengamat kripto, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa baik OJK, bursa kripto, maupun entitas lainnya kurang aktif dalam melakukan sosialisasi kepada publik.

Hal ini menyebabkan literasi masyarakat terhadap aset kripto tetap rendah.

Ketegangan Geopolitik Global

Ketegangan geopolitik, seperti perang dagang yang digemakan oleh Amerika Serikat, turut mempengaruhi penurunan transaksi kripto di Indonesia.

Situasi ini menimbulkan ketidakpastian di pasar global, yang berdampak pada aktivitas perdagangan aset digital di tanah air.

Pergeseran Minat Investor ke Instrumen Fisik

Dalam kondisi pasar yang volatil, investor cenderung mengalihkan minat mereka ke instrumen investasi yang dianggap lebih stabil, seperti emas.

Hal ini terlihat dari meningkatnya aktivitas masyarakat di gerai emas milik Pegadaian dan PT Antam.

Kesimpulan

Penurunan transaksi kripto di Indonesia pada Februari 2025 disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk kurangnya sosialisasi dari regulator dan pelaku pasar, serta ketegangan geopolitik global.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya kolaboratif antara regulator dan pelaku industri untuk meningkatkan literasi masyarakat dan memperkuat kepercayaan terhadap pasar kripto.

Similar Posts