5 Kripto dengan Performa Terburuk Sepanjang 2024
Pasar kripto adalah sektor yang mengalami berbagai dinamika menarik sepanjang tahun 2024. Meskipun terdapat banyak aset yang mencatatkan kenaikan signifikan, tidak sedikit pula yang mengalami penurunan drastis.
Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari strategi distribusi token yang kurang efektif, manipulasi pasar, hingga peristiwa eksternal yang mempengaruhi kepercayaan investor
Disini kami akan mengajak Anda untuk membahas lima aset kripto yang anjlok sepanjang tahun 2024 berdasarkan penurunan nilai yang signifikan.
Ringkasan Penting
Show5 Kripto Performa Terburuk Sepanjang Tahun 2024
Mengutip informasi dari media Coinvestasi, sepanjang tahun 2024 ada beberapa kripto turun performa dan dianggap sebagai yang terburuk.
Dibawah ini adalah beberapa kripto dengan performa terburuk sepanjang tahun 2024 yang bisa jadi bahan pertimbangan Anda ketika ingin membeli kripto untuk berinvestasi jangka panjang maupun jangka pendek.
1. Aevo (AEVO)
Aevo adalah protokol trading derivatif kripto yang terdesentralisasi. Platform ini memungkinkan perdagangan perpetual dan opsi dengan pengalaman yang menyerupai exchange tersentralisasi.
Dengan konsep yang cukup menarik bagi para trader profesional, AEVO sempat menjadi aset yang menjanjikan dalam berita kripto hari ini.
Kinerja pada 2024
Aevo diluncurkan pada 6 Maret 2024 dengan harga awal US$2,8. Namun, sepanjang tahun, aset ini mengalami penurunan drastis hingga mencapai harga US$0,3557 di akhir 2024. Penurunan ini mencatatkan angka sebesar 88,2% dari nilai awalnya.
Faktor Penyebab Penurunan
Salah satu penyebab utama kripto turun ini adalah perilisan 827 juta token pada 15 Mei 2024, yang meningkatkan suplai beredar hingga 753%. Peningkatan suplai dalam jumlah besar ini menciptakan tekanan jual yang signifikan di pasar, sehingga menyebabkan harga token jatuh.
2. StarkNet (STRK)
StarkNet adalah solusi penskalaan layer-2 yang terdesentralisasi untuk blockchain Ethereum, menggunakan teknologi ZK-Rollup.
Dengan teknologi yang menjanjikan, StarkNet awalnya diantisipasi akan memiliki dampak besar dalam industri crypto adalah salah satu instrumen investasi yang sangat volatil.
Kinerja pada 2024
Token STRK pertama kali diperdagangkan pada 20 Februari 2024 dengan harga US$2,7. Namun, hingga akhir tahun, token ini mengalami penurunan sebesar 85,23% dan hanya bernilai US$0,4615.
Faktor Penyebab Penurunan
Jadwal peluncuran token yang dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi pasar menjadi salah satu penyebab utama penurunan harga STRK.
Selain itu, distribusi token yang dinilai lebih menguntungkan tim dan investor awal membuat komunitas mempertanyakan transparansi proyek ini dalam berita kripto hari ini.
3. Wormhole (W)
Wormhole adalah protokol bridging yang memungkinkan perpindahan aset antar-blockchain. Token W diluncurkan pada 3 April 2024 di exchange terdesentralisasi OpenBook yang berbasis Solana.
Kinerja pada 2024
Harga awal token W adalah US$1,3912. Namun, sepanjang tahun token ini terus menurun hingga mencapai US$0,2807, mencatatkan penurunan sebesar 79,14%.
Faktor Penyebab Penurunan
Peristiwa negatif yang terkait dengan airdrop Wormhole menjadi salah satu faktor terbesar dalam penurunan harga token ini.
Beberapa penipu kripto diketahui memanfaatkan airdrop untuk melakukan skema penipuan, membuat kripto anjlok dan kehilangan minat pasar.
4. Safe (SAFE)
Safe adalah token yang awalnya dikunci selama dua tahun oleh DAO proyek ini. Token ini akhirnya dibuka pada 23 April 2024, yang menjadi salah satu faktor penting dalam pergerakan harganya.
Kinerja pada 2024
Harga awal SAFE adalah US$3,17. Namun, dengan cepat harga token ini jatuh hingga US$0,9744 di akhir tahun, mencatatkan penurunan sebesar 70,12%.
Faktor Penyebab Penurunan
Pembukaan kunci token menyebabkan tekanan jual yang tinggi di pasar. Dalam sepekan setelah token dibuka, harga SAFE turun hingga 42%.
Investor yang sebelumnya tidak dapat menjual aset mereka langsung melakukan aksi jual dalam jumlah besar, yang akhirnya menekan harga lebih jauh dalam pasar crypto hari ini.
5. Bitcoin Ordinals (ORDI)
Bitcoin Ordinals adalah token yang terkait dengan ekosistem Bitcoin. Token ini awalnya menarik perhatian investor karena inovasi yang dibawanya dalam ruang NFT berbasis Bitcoin.
Kinerja pada 2024
ORDI diperdagangkan pertama kali pada 2 Januari 2024 dengan harga US$78. Namun, hingga akhir tahun, token ini hanya bernilai US$26,27, mencatatkan penurunan sebesar 67,10%.
Faktor Penyebab Penurunan
Penurunan harga Bitcoin di bawah US$40 ribu berkontribusi terhadap kejatuhan ORDI. Selain itu, meskipun sempat mengalami kenaikan harga akibat rilis Bioniq Ordinals pada 5 Maret 2024, token ini kembali turun karena kurangnya permintaan dan minat pasar terhadap proyek ini.
Faktor ini membuat kripto adalah investasi yang sangat volatil dan perlu analisis mendalam sebelum berinvestasi.
Mari Berinvestasi dan Pertimbangkan Aset yang Ingin Anda Beli
Dari lima aset kripto yang akan naik 2024 dan yang mengalami penurunan di atas, dapat disimpulkan bahwa penurunan harga kripto dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti strategi distribusi token yang kurang efektif, airdrop yang tidak terkontrol, hingga faktor eksternal seperti penurunan harga Bitcoin secara umum.
Investor di pasar kripto perlu memahami bahwa volatilitas dalam dunia kripto sangat tinggi, sehingga riset yang mendalam sebelum berinvestasi menjadi langkah yang sangat penting.
Bagi investor, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi performa aset kripto dapat membantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
Selain itu, penting untuk selalu memantau berita kripto hari ini serta kebijakan proyek-proyek kripto yang diinvestasikan agar tidak terjebak dalam aset yang berisiko tinggi.
Apa itu kripto dan bagaimana pergerakan pasar dapat berubah sewaktu-waktu adalah pertanyaan yang harus selalu diperhitungkan sebelum mengambil keputusan investasi.
Frequently Asked Questions (FAQs)
Why did some crypto assets experience a drastic decline in 2024?
Some of the main factors that caused crypto assets to drop drastically in 2024 include ineffective token distribution, market manipulation, uncontrolled airdrops, and global macroeconomic conditions. In addition, external factors such as the decline in the price of Bitcoin below US$40 thousand also affected investor confidence in crypto assets as a whole.
Could a crypto price drop like AEVO and STRK happen again in the future?
Yes, crypto is a highly volatile asset and there is no guarantee that the price will continue to rise or fall. Factors such as token distribution policies, project developer decisions, and global market trends will continue to influence the price. Therefore, investors are advised to do thorough research before investing in a particular asset.
How to avoid investing in high-risk crypto assets?
Investors can avoid high-risk investments by:
- Monitoring today’s crypto news and the latest market trends.
- Avoiding assets with a token distribution schedule that may cause high selling pressure.
- Examining the fundamentals of the project and the community behind the crypto asset they intend to purchase.
- Not being tempted by hype or short-term trends that may lead to price manipulation.