Bitcoin Diprediksi Capai US$200.000 pada 2025 Meski Dihadang Tarif Trump
Pasar kripto saat ini tengah menghadapi tekanan signifikan setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif “resiprokal” terhadap 15 negara, termasuk Tiongkok, Kanada, Meksiko, dan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Indonesia.
Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi resesi global dan memicu volatilitas di berbagai pasar keuangan.
Dampak Kebijakan Tarif terhadap Pasar Kripto
Mengutip informasi dari media Coinvestasi pada Jumat, 4 April 2025, harga Bitcoin (BTC) diperdagangkan di kisaran US$82.700, menurut data CoinMarketCap.
Aset kripto ini sempat menyentuh level terendah harian di US$81.300 dengan volume perdagangan yang menurun 36% menjadi sekitar US$34 miliar.
Sejak mencapai rekor tertinggi di atas US$109.100 pada 20 Januari 2025, Bitcoin telah mengalami penurunan lebih dari 24%.
Penurunan ini sejalan dengan anjloknya indeks Nasdaq yang berbasis teknologi lebih dari 5%, dipicu oleh kekhawatiran akan resesi global dan potensi tindakan balasan dari negara-negara mitra dagang terhadap kebijakan tarif tersebut.
Optimisme Terhadap Kenaikan Harga Bitcoin
Meskipun menghadapi tekanan jangka pendek, beberapa analis tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.
Ryan Rasmussen, Head of Research di Bitwise, menyatakan bahwa target harga Bitcoin di level US$200.000 pada akhir 2025 tetap tidak berubah.
Ia berpendapat bahwa setelah pasar menyerap dampak dari kebijakan tarif ini, pemulihan akan terjadi, didukung oleh berbagai berita positif dalam beberapa bulan terakhir, seperti pembentukan cadangan Bitcoin oleh Gedung Putih AS dan perubahan kebijakan regulasi yang lebih mendukung aset digital.
Bitcoin sebagai Aset Berisiko dengan Potensi Tinggi
Cosmo Jiang, General Partner di Pantera Capital, menilai bahwa tarif yang diterapkan merupakan alat negosiasi yang dapat dicabut jika tujuan politik tercapai.
Ia menambahkan bahwa aset digital yang dianggap berisiko mungkin menjadi yang pertama terkena dampak koreksi, namun juga berpotensi memimpin dalam pemulihan pasar.
Zach Pandl dari Grayscale memperkirakan bahwa beberapa tarif akan dilonggarkan dan The Fed tetap berada di jalur untuk memangkas suku bunga tahun ini, yang dapat mendorong reli pasar dalam waktu dekat.
Kesimpulan
Meskipun kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Trump menimbulkan tekanan pada pasar kripto dalam jangka pendek, banyak analis tetap optimis bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai harga US$200.000 pada akhir 2025.
Faktor-faktor seperti pembentukan cadangan Bitcoin oleh pemerintah AS, perubahan regulasi yang mendukung, dan potensi pelonggaran tarif di masa depan diharapkan dapat mendorong pemulihan dan pertumbuhan signifikan dalam pasar aset digital.